TEKNIK PERTAMBANGAN DISUSUN OLEH : 1.RAKHA FARISETYA 2.ZAEN AKBAR 3.MUHAMMAD REZKY HABRYANOOR 4.ALDINA RENATA “KARYA ILMIAH” KELOMPOK 5
1.JENIS ATAU BENTUK KARYA ILMIAH MAKALAH Makalah merupakan salah satu jenis karya tulis ilmiah yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kegiatan perkuliahan makalah sering sekali digunakan. Makalah, dalam tradisi akademik, adalah karya ilmuwan atau mahasiswa yang sifatnya paling ‘soft’ dari jenis karya ilmiah lainnya. Sekalipun, bobot akademik atau bahasan keilmuannya, adakalanya lebih tinggi. Makalah adalah karya tulis (ilmiah) paling sederhana. SKRIPSI Skripsi adalah karya tulis resmi akhir mahasiswa dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1). Skripsi menggambarkan kemampuan akademik mahasiswa dalam merancang, melaksanakan dan menyusun laporan penelitian bidang studi (baik pendidikan maupun non kependidikan). Skripsi ditulis berdasarkan pendapat (teori) orang lain. Pendapat tersebut didukung data dan fakta empiris-objektif, baik berdasarkan penelitian langsung; observasi lapanagn atau penelitian di laboratorium, atau studi kepustakaan.
TESIS Tesis mempunyai tingkat pembahasan lebih dalam dari pada skripsi. Pernyataan- pernyataan dan teori dalam tesis didukung oleh argumen-argumen yang lebih kuat, jika dibandingkan dengan skripsi. Tesis ditulis dengan bimbingan seorang dosen senior yang bertangungjawab dalam bidang studi tertentu. Tesis disusun oleh kandidat Magister secara mandiri pada akhir masa studi dan merupakan salah satu syarat mencapai gelar magister. DISERTASI ialah karangan yang diajukan untuk mencapai gelar doktor, yaitu gelar tertinggi yang diberikan oleh suatu univesitas. Penulisan desertasi ini di bawah bimbingan promotor atau dosen yang berpangkat profesor, dan isinya pembahasan masalah yang lebih kompleks dan lebih mendalam daripada persoalan dalam tesis. Pencapaian gelar akademik tertinggi adalah predikat Doktor. Gelar Doktor (Ph.D) dimungkinkan manakala mahasiswa (S3) telah mempertahankan disertasi dihadapan Dewan Penguji Disertasi yang terdiri dari profesor atau Doktor dibidang masing-masing. Disertasi ditulis berdasarkan penemuan (keilmuan) orisinil dimana penulis mengemukan dalil yang dibuktikan berdasarkan data dan fakta valid dengan analisis terinci.
ARTIKEL ILMIAH artikel ilmiah adalah karya tulis yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal ilmiah atau buku kumpulan artikel ilmiah yang ditulis dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah. Artikel ilmiah dapat berupa hasil penelitian maupun gagasan ilmiah (review). Hasil penelitian ataupun gagasan / pemikiran ilmiah akan lebih bermanfaat apabila telah diaplikasikan ataupun disampaikan kepada publik. Jurnal ilmiah merupakan suatu sarana yang efektif untuk mempublikasikan hasil penelitian bagi kalangan yang lebih luas atau publik. LAPORAN ialah bentuk karangan yang berisi rekaman kegiatan tentang suatu yang sedang dikerjakan, digarap, diteliti, atau diamati, dan mengandung saran-saran untuk dilaksanakan. Laporan ini disampaikan dengan cara seobjektif mungkin.
2. ASAS-ASAS PENYUSUNAN KARYA ILMIAH KEJELASAN (Clarity) Karangan ilmiah harus konkret dan jelas. Kejelasan di dalam karangan ilmiah itu ditopang oleh hal-hal berikiut: (1) pemakaian bentuk, kebahasaan yang lebih dikenal daripada bentuk kebahasaan yang masih harus dicari-cari dulu maknannya, bahkan oleh penulisnya. (2) pemakaian kata-kata yang pendek, ringkas, tajam, lugas, daripada kata-kata yang berbelit, yang panjang, yang rancu, yang boros. (3) pemakaian kata-kata dalam bahasa sendiri daripada kata-kata dalam bahasa asing. KETEPATAN (Accuracy) Karangan ilmiah menjunjung tinggi keakuratan. Hasil penelitian ilmiah dan cara penyajian hasil penelitian itu haruslah tepat/akurat. Supaya karangan ilmiah sungguh-sungguh akurat, penulis/peneliti harus sangat cermat, sangat teliti, tidak boleh sembrono, atau main-main dengan ilmu.
KERINGKASAN (Brevity) Karangan ilmiah haruslah ringkas. Ringkas tidak sama dengan pendek. Jadi, karangan ilmiah itu tidak boleh menghamburkan kata-kata, tidak boleh mengulang-ulang ide yang telah diungkapkan, dan tidak berpura-pura dala mengungkapkan maksud atau gagasan. Karangan ilmiah harus dibangun dari ide yang kaya dengan bahasa yang hemat dan sederhana
3. SISTEMATIKA KARYA ILMIAH (HALAMAN AWAL) COVER HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN ABSTRAKSI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR TABEL/GAMBAR/GRAFIK, DLL (HALAMAN ISI) BAB I PENDAHULUAN Pada BAB I yang berisi Pendahuluan, memuat beberapa sub bab yaitu: 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian 1.4 Manfaat Penelitian 1.5 Batasan Masalah 1.6 Definisi Istilah (Boleh disertakan dan boleh tidak disertakan) 1.7 Hipotesis
BAB II KAJIAN PUSTAKA atau LANDASAN TEORI Pada BAB II ini berisi teori-teori yang digunakan dalam penelitian, biasanya memuat beberapa sub bab antara lain: 2.1 Kajian Teoretis 2.2 Kerangkan Pemikiran 2.3 Hipotesis BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Metode dan Rancangan Penelitian 3.3 Populasi dan Sampel Penelitian 3.4 Instrumen Penelitian 3.5 Metode Pengumpulan Data 3.6 Analisis Data
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.2 Pembahasan Penelitian BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan 5.2 Saran (BAGIAN AKHIR) DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN BIODATA PENULIS
4. TAHAP PENYUSUNAN KARYA ILMIAH 1. Tahap Persiapan Menulis Karya Ilmiah Pada tahap persiapan, penulis suatu karya ilmiah harus mempersiapkan topik. Hal ini berarti penulis harus menentukan apa yang akan dibahas dalam tulisan. 2. Tahap Pengumpulan data dalam Karya Ilmiah Tahap pengumpulan data dapat di lakukan melalui pengamatan peristiwa,mencari informasi melalui pencatatan dokumen, melakukan eksperimen di laboratorium, melakukan rekaman audio visual atau rekaman audio, dan catatan di lapangan yang lengkap. 3. Tahap pengonsepan dalam Karya Ilmiah Apabila data sudah terkumpul,peneliti menyeleksi data tersebut. Kemudian peneliti menggolongkan-golongkan data berdasarkan sifat, jenis, atau bentuk. 4. Tahap penyuntingan Karya Ilmiah Tahap selanjutnya adalah tahap penyuntingan dimana sebelum mengetik konsep, peneliti harus memeriksa data yang sudah dianalisis tersebut.hal- hal yang tidak koheren atau penjelasan yang berulang-ulang dapat di perbaiki
5. Penyajian Karya Ilmiah Dalam tahap penyajian, peneliti siap menyusun karya ilmiah tersebut untuk dibaca orang lain. Maka, penataan baik dari segi teknis dan materi harus diperhatikan dengan cermat oleh peneliti karya ilmiah.
5. TAHAPAN PENYUSUNAN KARYA ILMIAH Prinsip dasar karya ilmiah pada prinsipnya penulisan karya tulis ilmiah memuat tiga langkah penting, yaitu: 1.Pemilihan Topik Aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam pemilihan topik adalah: a.Area Topik b.Keterbatasan 2.Pengumpulan Informasi Prinsip-prinsip dasar yang harus diperhatikan sehubungan dengan pengumpulan informasi adalah: a.Evaluasi instrumen, untuk mendapatkan data yang lebuh akurat dan konsisten. b.Evaluasi terhadap sumber, untuk mempertanggungjawabkan data. c.Pembuatan catatan, untuk memudahkan pencatatan dan pencarian kembali informasi yang telah dicatat. 3.Penulisan Naskah Langkah-langkah penulisan karya tulis ilmiah terdiri atas: a)persiapan naskah pertama, b)revisi naskah, c)persiapan format, d)editing akhir, dan e) koreksi akhir (proof reading).
6.ETIKA KARYA ILMIAH Segala aktivitas manusia di dunia ini pastilah selalu diatur oleh norma-norma yang berlaku di suatu masyarakat. jika kita menjadi seorang peneliti dan penulis kita juga diikat oleh etika-etika yang berlaku dalam dunia tulis menulis. sebagai penulis karya ilmiah harus mempelajari dan memahami betul etika yang berlaku dalam dunia tulis-menulis Seperti kejujuran, objektivitas,integritas, keterbukaan, ketelitian, dll. Untuk menghindari perbuatan yang kurang baik, maka menjadi wajib hukumnya bagi peneliti, penulis ataupun siapapun yang bergerak di bidang tulis menulis memahami dan melaksanakan etika menulis karya ilmiah.
TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA